Info
Cubic Zirconia ditemukan pertama sekali pada tahun 1892 dan mulai dikenal secara umum sejak tahun 1930. Batu mulia ini memiliki struktur Kristal yang sama dengan Berlian, atau biasa disebut dengan struktur Isometrik. Dengan kesamaan struktur ini tidak heran jikan Cubic Zirconia memiliki pancaran kilau yang nyaris sama dengan Berlian. Cubic Zirconia juga memiliki kelebihan pada tingkat kekerasannya yang tergolong tidak rapuh.

Batu mulia ini memiliki kandungan Zirconium Oxide dengan warna alami kekuningan. Kandungan dan warna yang secara alami dimiliki oleh Cubic Zirconium ini tergolong langka dan unik. Nama batu ini ditemukan oleh dua orang ahli Mineral asal Jerman, M. V. Stackelberg dan K. Chudoba menemukan bahwa struktur mineral terkuat yang terdapat pada Cubic Zirconia adalah unsur Zirconium dengan ukuran yang besar, sehingga unsur lain yang terdapat didalamnya dapat diabaikan. Lewat serangkaian test yang dilakukan inilah kemudian yang membuat kedua ilmuwan tersebut memberi nama Cubic Zirconia.

Seiring dengan kemajuan di bidang teknologi, para ahli kemudian mencari cara agar Cubic Zirconia mampu bersaing dengan Berlian. Ada beberapa cara untuk menghasilkan Cubic Zirconium yang sama dengan Berlian, tetapi dari beberapa cara tersebut hanya sedikit yang mampu menghasilkan produk yang baik tanpa mengikis kekuatan alami Cubic Zirconium. Slah satu proses yang dikenal berhasil adalah proses pelapisan batu ini dengan lapisan karbon atau dikenal dengan lapisan DCL (Diamond Like Carbon) adalah merupakan salah satu proses kimiawi yang mampu menghasilkan kilau, tekstur, dan kebeningan yang sama dengan Berlian.